Minggu, 29 Mei 2011

JURANG WAKTU ALA PAPITO (bukan ala mboa)

Iseng-iseng lagi buka foto-foto di laptop.
Dari size 5 giga lebih, ga di sangka 75% dari semua itu adalah foto-foto waktu SMA.
hedeeeeh,,tiba-tiba gunung es di hatiku meleleh perlahan.
Ga tau kenapa, bukan pacar, bukan mantan, bukan temen kuliah, bukan saudara dan keluarga yang bisa meluluhkan aku sedasyat ini (melow).
Ya semua emang bisa ngeluluhin, tapi yang ini beda..
Aku ibaratin masa SMA tu ketek, yang lain-lain tu kambing, baunya sama-sama ga enak, tapi asemnya beda cuy,,
Masa-masa SMA tu bau-bau asem gimanaaa gitu...ga bisa dilupakan,,
Ga kerasa kurang lebih udah tiga tahun lulus dari SMA.
Gejolak hati nan galau kaya anak muda jaman sekarang tiba-tiba melanda.
Rasanya aku ingin berteriak,,Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk....
Berlari kencang menuju jurang..
Dengan pijakan yang kuat, dan melompat gaya walk in the air yang aku pelajari di pelajaran olah raga waktu SMA..
Dan akhirnya aku terjun dimana jurang itu tak mempunyai dasar..
Makin turun ke bawah, makin kencang kecepatanku karena efek gaya grafitasi yang aku pelajari di pelajaran fisika SMA..
Sampai-sampai gesekan udara yang menggesek kulitku terasa sangat panas..
Cahaya makin gelap...
Aku tak kuasa menahan gejolak ini,,,
Tapi tiba-tiba perasaanku mengatakan bahwa jurang ini pasti ada dasarnya...
Aku pasrah..
Semua itu pasti ada batasnya karena tak terbatas itu Tuhan..
Dan benar!!!
BLAAASSSHHHHH!!!!
Aku menghantam dasar jurang, tiba-tiba aku terpental kembali ke atas dengan kacepatan dasyat!!
WAAAAOOOW...aku pikir aku mati seketika, ternyata tidak!!
Ternyata dasar jurang itu adalah trambolin raksasa..(bener kan ya namanya trambolin yang empuk kaya springbed gitu?)
Tiba-tiba cahaya mulai terang,,
Sepertinya aku akan kembali ke atas,,
Daaaaaaaaaaaaaaan,,,,,
BAAAAMMMMM!!!!!!!!!!!!
Dengan teriakan lantang "AKU KEMBALIIII!!!!!"
Aku kembali ke atas dan berseragam putih abu-abu!!!!!
Aku pikir aku kembali ke atas jurang,,
Ternyata aku ada di lapangan depan SMA!!
AKU KEMBALI KE MASA SMA!!!!
YEEEEEEAAAAAAAAAAAACCCHHH!!!!!!!!!!!!!




NB:
Itu semua hanyalah imajinasiku semata yang rindu masa SMA,,
Dan semua terekam tak pernah mati..

Sabtu, 21 Mei 2011

Pesona Sang Ratu Boko

Hidup di Jogja, sayang kalo cuma diem di kosan. Apa lagi uda mau pindah, alias masa-masa akhir yang katanya dah mau lulus. Emang sayang banget buat aku yang jarang main.
Meng-explore Jogja yang dianugerahi "Harta karun", lokasi-lokasi yang menarik dengan segala kemetropolitan yang tetap lekat dengan kebudayaan yang kental dan keindahan alam yang ga usah ditanya.
Beruntung aku hidup di Jogja, karena banyak orang berbondong-bondong ngebet banget dan ga bosen-bosenya ke Jogja.
Pada suatu perkumpulan majelis tiga anak kos yang bete ga ada acara dan pengen bikin acara.
Tiba-tiba sebuah rencana mendadak terceploskan.
"Sunrise Ratu Boko"
Emang kurang fenomenal kaya Prambanan dan Borobudur, tapi perlu dipertimbangkan karena lokasinya yang diatas bukit.
Langsung searching di Google kaya apa menariknya, buka Google Earth buat liat lokasi, langsung aja aku bkin sketsa lokasi (naluri tukang bikin peta).
Dan besoknya setelah adzan Shubuh langsung cabut dengan bermodalkan kamera HP 2 megapixel.
Perjalanan kurang lebih setengah jam dari Jogja.
Dari arah Jogja ke arah Prambanan, Sebelum Prambanan persis, ada pertigaan yang ada pasarnya, langsung belok kanan ikutin plang.
Setalah tanya-tanya orang akhirnya nemu juga (maklum masi gelap, jalan ga jelas).
Nyampe disana lokasi bener-bener masi gelap, dan tiket box belum dijual.
Penjaganya ada dua masi tidur di depan Posnya.
Bodo amat, kita bertiga masuk aja, pintu gerbangnya aja di buka.
Dan akhirnya setelah jalan sepuluh menit, nyampe di lokasi disambut dengan 2 pintu gerbang dari batu alias candi.
Dan nyampe sana bingung, "mana sunrisenya????".
Langit yang udah mulai terang, ga tau Spot-Spotnya, akhirnya ngikutin petunjuk lokasi,ada macem-macem dan kita cobain satu-satu.
Pertama nyoba ke gardu pandang, naik ke bukit kecil, ternyata gardu pandang pemandangan candi Prambanan sama gunung Merapi,trus disitu ada satu arca apa ga tau, masih gelap ga keliatan mataharinya, dan suasananya mistis banget. Pindah lokasi lagi ke Gua apa aku lupa namanya, masih ga keliatan juga.
Pagi dah mulai terang, uda rada putus asa, trus inget satu lokasi yang belum di datengin.
Kita ke Keputren, langsung disambut kaya suatu bangunan benteng pertahanan.
Dalemnya rada luas, trus muter-muter lagi, nemu banyak bangunan dan akhirnya sang mentari nongol juga.

Rada berawan dikit, ga terlalu cerah tapi lumayan lah. Dan aku mikir, mungkin dulu disini dibangun sebuah kadipaten, ada pintu gerbang megah, tempat peribadatan, gua tempat semedi, tempat pemandian, dan bangunan lainya.
Luas, megah, dan heran gimana orang-orang pada jamanya bisa bikin cuma pake batu-batu gede ditata sedemikian hingga jadi suatu bangunan megah. Dan itu banyak banget di Jawa. Menurutku Indonesia merupakan suatu peradaban dunia setelah Mesir. Kaya di Mesir, suku Maya, mereka juga bikin bangunan megah dengan menata batu-batuan, dan itu juga terjadi di Indonesia. Di Indonesia malah nyebar di mana-mana, banyak banget dan banyak orang yang ga tau, ya tau paling Prambanan sama Borobudur, kalau orang mau tau ada banyak banget banget banget. Dan mungkin lebih dari itu, waktu aku baca-baca artikel malah Indonesia tu induk peradaban dunia, asal muasal manusia modern Mesir tu dari tanah melayu yang lebih dikenal sunda land (Indonesia), trus asal muasal polinesia (penghuni benua Amerika) juga dari orang-orang Asia Tenggara yang kehilangan dataran.
Wallohualam, yang jelas menurutku Indonesia sebuah pusat kebudayaan dengan seribu candi yang kokoh dan tersebar dengan sejuta pesona.

Selasa, 17 Mei 2011

Cuma Lirik Tapi Dalem

Pernah kucoba untuk melupakan Kamu
dalam setiap renunganku
Melupakan semua yang Kau goreskan
pada telapak tanganku
Dan juga kucoba untuk meyakinkan fikiranku
bahwa sebenarnya Engkau tak pernah ada
bahwa bumi dan isinya ini tercipta karena
memang harus tercipta

Bahwa Adam dan Hawa tiba-tiba saja turun
tanpa karena makan buah khuldi dahulu
Dan aku lahir juga bukan karena campur tanganMu
Hanya karena ibu memang seharusnya melahirkanku

Tetapi yang kurasakan kemudian
hidup seperti tak berarti lagi
Dan ternyata bahawa hanya kasih sayangMu
yang mampu membimbing tanganku

Tuhan maafkanlah atas kelancanganku
mencoba meninggalkanMu
Sekarang datanglah Engkau bersama angin
Agar setiap waktu aku bisa menikmati kasihMu

Hidup I - Ebiet G. Ade

Kontradiksi Minuman Ringan

Ibarat udara di dalam botol minuman ringan yang dikocok anak kecil.
Rasanya ingin keluar berserakan tapi tak tahu caranya dan tak mampu bagaimana.
Muak dengan keadaan yang menyesakkan, letih dengan segala upaya yang percuma, hanya bisa pasrah dan berharap kapan anak kecil itu membukanya.
Menyalahkan anak itu yang tak lekas membuka?
Tidak, bukan salahnya.
Dia belum haus, dan dia masih anak kecil, apa salahnya dia mengocok kaleng ini untuk mainan.
Hanya ada satu jalan, bersabar menanti rasa haus anak itu, pintu kebebasan pasti terbuka, dan inti suatu permasalahan pun terselesaikan.

Jumat, 06 Mei 2011

Catatan akhir PKL GEOMATIKA 08

Praktek Kerja Lapangan biasa disingkat PKL diplesetin jadi "Praktek Kerja Laknatulloh".
18 April sampai 30 April 2011, 2 minggu PKL di dusun Banyuripan kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.
Mungkin orang-orang mikir "PKL apaan coba?cuma 2 minggu".
Memang singkat, tapi sangat bermanfaat. Sebagai "Surveyor", aku jadi ngerti gimana ngukur yang bener sama yang salah, dan kebanyakan yang aku lakuin salah.
Satu angkatan tinggal di Barak yang katanya "Angker", tapi sebenernya biasa aja.
Dan akhirnya ketahuan kaya apa busuknya mahasiswa satu dan yang lainya.
Dibimbing sama Dosen-dosen yang Luar biasa,menggunakan alat-alat ukur "terbaik" yang ada di Laborat Ilmu Ukur Tanah.
Singkat dan sangat melelahkan, pekerjaan yang dikejar deadline,selesai ga selesai harus dipaksa selesai.
Tertekan, Stress, Pusing, dan segala sesuatu yang tidak mengenakan jadi satu yang hanya ditopang dengan makanan teratur ala "Penjara" dengan menu makanan yang itu-itu saja.
Tanpa hiburan, terasing dari dunia luar, mata kusam (ga ada yang bisa dijadiin cuci mata) dengan suasana mistis yang menyelimuti (aku kebagian ngukur Kuburan).
Hiburan cuma ada pagi sama sore, Teriakan para petani dengan lantang, "HEYAAAAH...HEYAAAAAAAAH,,,HEEEYYYAAAAAAAAAAHHHH...!!!!", mengusir burung-burung emprit yang menyerbu sawahnya,
halayak semangat yang mengusir rasa letih dan malas yang hinggap di pundak yang membuat langkah semakin berat,
tapi sesaat terbang menjauh dari pundak kita kaya burung-burung yang diusir petani.
Ga cuma itu, saut-sautan nyanyian sapi dengan suara sumbang cacat nada mengiringi setiap saat.
Tak luput keramahan para warga, selalu menyapa dan tersenyum manis walaupun tanpa gigi (mbah-mbah), walaupun ga kenal, itulah Jawa dengan segala keramahanya.
Kesimpulan, memang singkat, melelahkan, memusingkan, tapi menyenangkan.
Inilah ajang terahir GEOMATIKA 08, semoga keluarga kecil ini tetap terikat selamanya.
LONG LIVE GEOMATIKA 08